Desa Jalatrang adalah suatu desa kolonisasi. Desa ini dibuka pada tanggal 20 Agustus tahun 1811. Dahulu, wilayah Desa Jalatrang masih hutan, yang pertama kali masuk adalah 2 orang bersaudara pendatang dari Gebang Cirebon. Kedua orang tersebut singgah di sebuag perbukitan yang bernama bukit Cilimpung atau yang lebih terkenal sekaran adalah kampung Cileuweung, adapun kedua orang tersebut adalah Ratu Cami dan Ratu Salmah yang mempunyai anak semua laki-laki, 1. Wiranggadipa, 2. Dipataruna, 3. Purbasakti, 4.RanggasaktiNamun, orang-orang tersebut sebelumnya sudah bertempat tiggal di Desa Wates, Kecamatan Gading Rejo. Rombongan tersebut berjumlah sembilan Kepala Keluarga yang dibawa bersama-sama oleh Bapak Kromo Dimejo. Setelah pendatang baru bertambah banyak, maka pada waktu itu dibentuklah pemerintahan desa yang dipimpin oleh Kepala Desa. Dan Kepala Desa yang pertama kali adalah Bapak Kromo Dimejo.
<iframe title="YouTube video player" src="https://www.youtube.com/embed/FCcTAQ0NPRk" width="600" height="338" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe>
Pada waktu itu Desa Podomoro berasal dari bahasa Jawa yang artinya “Podo:sama, Moro:datang”. Jadi, Podomoro artinya “Datang Bersamaan”. Awalnya Desa Podomoro terdiri dari dua dusun yaitu Dusun Podomoro I dan Dusun Podomoro II. Setelah Desa Podomoro berdiri dan banyak pendatang baru serta oendatang tersebut menebang di sebelah utara, lalu desa bertambah dua dusun yaitu Dusun Podosari dan Dusun Podorejo. Dengan demikian Desa Podomoro terdiri dari 4 (empat) dusun yaitu Dusun Podomoro I, Dusun Podomoro II, Dusun Podosari dan Dusun Podorejo.
Namun, seiring perkembangan zaman dan bertambahnya jumlah penduduk, terpecahlah dua dusun milik Desa Podomoro yang pertama adalah Dusun Podorejo menjadi Desa Rejosari (2006) dan yang kedua Dusun Podosari menjadi Desa Podosari (2013) yang memiliki otonom sendiri. Kini Desa Podomoro hanya memiliki tiga dusun saja yaitu Dusun Podomoro I,II dan Dusun Podomoro III.
Berikut daftar nama orang pendatang dari Jawa Tengah yang semula tinggal di Pekon Wates Gadingerjo dan membuka Desa Podomoro yaitu :
- Kromodimejo
- Mat Sengat
- Amat Toyib
- Amat Mukim
- Amat Danom
- Mat Asli
- Pogati
- Mat Jarman
- Wiro Semito
- Tilam
Pekon Podomoro terletak di sebelah Barat Ibu Kota Kabupaten Pringsewu, + 3 Km dan 56 Km dari Ibu Kota Propinsi Lampung.
Sejak berdiri Pekon Podomoro telah mengalami beberapa kali pergantian Kepala Pekon dengan masa jabatan yang berbeda, dengan urutan sebagai berikut :
- Kromo Dimejo Tahun 1927 – 1932
- Mad Rejo Tahun 1933 – 1950
- Pawiro Sukarto Tahun 1951 – 1957
- Parto Darmo Tahun 1958 – 1961
- Madio Utomo Tahun 1962 – 1964
- Parto Darmo Tahun 1965 – 1967
- Kamino Tahun 1968 – 1969
- Ardani Tahun 1970 – 1972
- Kamino Tahun 1973 – 1975
- Suyono Tahun 1975 – 1976
- Kasimin Murtopo Tahun 1976 – 1979
- Sukiman Edy Riyanto Tahun 1979 – 1987
- Hadi Pramono Tahun 1987 – 1988
- AS Sakeh Tahun 1988 – 1997
- Margono Tahun 1997 – 1998
- Narsun Tahun 1998 – 2006
- Parjito Tahun 2006 – 2007
- Hendry Sutarwan Tahun 2007 – 2013
- Didi Maryadhi Tahun 2013 (Pj)
- Hendry Sutarwan Tahun 2013 – 2019
Didi Maryadhi Tahun 2019 – 2020 (Pj)